×

Proyek Betonisasi Kampung Sukasari Sarat Indikasi Kecurangan: Anggaran Rp 198 Juta Diduga Jadi Ajang Korupsi

Proyek Betonisasi Kampung Sukasari Sarat Indikasi Kecurangan: Anggaran Rp 198 Juta Diduga Jadi Ajang Korupsi

Kabupaten Tangerang | suaragempur.com – Lagi-lagi proyek infrastruktur di Kabupaten Tangerang menjadi sorotan. Kali ini, kegiatan betonisasi jalan di Kampung Sukasari RT 006/002, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, yang sedang berlangsung menjadi “panggung teater” indikasi kecurangan. Proyek yang diemban CV. Putra Tunggal Mandiri dengan anggaran mencapai Rp 198.404.000 dari APBD Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2024 ini justru menyisakan potret buruk pengelolaan dan dugaan korupsi. Rabu, 18/12/2024

Kasus seperti ini bukan yang pertama. Berulang kali proyek infrastruktur di Kabupaten Tangerang terjerat isu serupa. Apakah ini pertanda bahwa pemerintah daerah telah kehilangan arah, atau justru menikmati keuntungan dari praktek-praktek kotor ini? Fakta bahwa kontraktor dengan rekam jejak buruk terus mendapatkan proyek menunjukkan lemahnya mekanisme tender dan evaluasi.

Pantauan langsung di lokasi proyek memperlihatkan “drama” buruk pelaksanaan konstruksi. Volume ketebalan beton diduga dikurangi secara sengaja. Bagian tengah jalan menunjukkan permukaan basecourse yang tidak rata, menyerupai “punggung kura-kura,” tanda kualitas pengerjaan yang jauh dari standar. Lebih mencengangkan, perkiraan sepanjang 30 meter jalan tidak dihampar basecourse sama sekali! Seorang teknisi yang ditemui di lokasi hanya tersenyum dingin ketika ditanya soal kejanggalan tersebut.

Praktek ini jelas mengarah pada pengurangan volume dan kualitas konstruksi demi keuntungan sepihak. Bahkan, seorang pekerja di lokasi berkomentar bahwa keputusan ada di tangan pelaksana atau pemborong. “Kami cuma pekerja, kalau ada yang belum dihampar basecourse, ya bukan tanggung jawab kami,” ujarnya, seolah menegaskan adanya praktek buruk di balik layar proyek.

Dengan dana mencapai Rp 198 juta, semestinya proyek ini menghasilkan infrastruktur berkualitas tinggi. Sayangnya, fakta di lapangan menunjukkan pengelolaan yang sembrono dan cenderung manipulatif. Apakah ini cara pemerintah daerah mewujudkan pembangunan? Ataukah ini cerminan dari lemahnya pengawasan dan transparansi?

Proyek betonisasi Kampung Sukasari ini bukan hanya tentang jalan yang tidak sesuai spesifikasi. Ini adalah simbol dari bobroknya moralitas, hilangnya integritas, dan pengkhianatan terhadap kepercayaan rakyat. Jika dugaan ini terbukti benar, tidak hanya kontraktor yang harus dimintai pertanggungjawaban, tetapi juga pihak dinas yang jelas-jelas gagal mengawasi. (Red)

 

Post Comment

Dilarang Copy Paste