×

Sorotan Pada Proyek Pemetaan SDN 02 Balaraja: Anggaran Besar, Hasil Dipertanyakan

Sorotan Pada Proyek Pemetaan SDN 02 Balaraja: Anggaran Besar, Hasil Dipertanyakan

Kabupaten Tangerang | Suaragempur.com – Proyek pemetaan halaman SDN 02 Balaraja, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, menuai pertanyaan dari masyarakat. Dengan anggaran fantastis sebesar Rp 119.874.000 yang dikelola oleh (CV Septian Putra), masyarakat menilai proyek tersebut tidak menerapkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang memadai. Sabtu, 30/11/2024.

Pantauan di lokasi menunjukkan tidak adanya tanda-tanda upaya pencegahan risiko kerja, seperti penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi pekerja, atau pemasangan papan peringatan dan informasi proyek yang wajib dipatuhi sesuai aturan. Hal ini memunculkan dugaan bahwa pelaksanaan proyek tersebut dilakukan asal-asalan tanpa memikirkan keselamatan pekerja dan lingkungan sekitarnya.

“Kami melihat pekerjaan berlangsung begitu saja tanpa pengawasan yang jelas. Kalau anggarannya besar, seharusnya aspek keselamatan juga diperhatikan. Ini jadi pertanyaan besar bagi kami,” ujar salah seorang warga setempat.

Selain itu, sejumlah warga juga mempertanyakan kualitas dan transparansi pengerjaan proyek ini. Mereka khawatir anggaran besar yang dialokasikan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. “Uang sebesar itu harusnya bisa menghasilkan kualitas yang baik dan sesuai standar, bukan seperti ini,” tambah warga lain.

Hingga saat ini, pihak sekolah maupun CV Septian Putra belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan masyarakat tersebut. Masyarakat berharap pemerintah dan dinas terkait segera melakukan inspeksi untuk memastikan pelaksanaan proyek berjalan sesuai prosedur dan anggaran digunakan dengan transparan.

Rijal selaku Sekjen LMPI Kabupaten Tangerang, turut mengomentari terkait pelaksanaan kegiatan pemetaan halaman SDN 02 Balaraja atas besarnya anggaran yang digunakan. Ia merasa heran dengan nominal anggaran yang terbilang fantastis, sementara pengerjaan yang dilakukan hanya meliputi pagar depan sekolah.

“Yang lebih mengherankan, pondasi pagar lama tidak dibongkar seluruhnya, hanya sebagian saja. Ini tentu menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas penggunaan anggaran sebesar itu,” ungkap Rijal.

Lebih lanjut, ia mendesak pihak dinas terkait untuk segera mengevaluasi proses dan alokasi anggaran kegiatan tersebut. “Kita perlu memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, terutama untuk fasilitas pendidikan,” tegasnya.

(Leon)

Post Comment

Dilarang Copy Paste