SUARAGEMPUR.COM | Lebak, Banten — Forum Komunikasi Pemuda Tegal Lame (FKPT) sukses menggelar Rapat Kerja (Raker) tahunan pada 11–12 Mei 2025, bertempat di wilayah adat Baduy Luar, Kabupaten Lebak, Banten. Raker ini mengusung tema “Menyatukan Langkah, Meneguhkan Komitmen untuk Pemuda yang Progresif dan Berintegritas” dan dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus FKPT.
Pemilihan lokasi di kawasan Baduy Luar bukan sekadar latar estetis, melainkan menjadi simbol kedekatan dengan nilai-nilai kearifan lokal, kesederhanaan, serta harmoni antara manusia dan alam. Dalam suasana yang tenang dan bersahaja, Raker berlangsung penuh semangat, reflektif, dan strategis.
Ketua FKPT, S. Eman, yang akrab disapa Daenk, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi dan inovasi dalam setiap gerak langkah organisasi. “Raker ini bukan hanya agenda tahunan, tetapi momentum memperkuat visi kolektif. Pemuda harus adaptif terhadap perubahan dan menjadi agen transformasi sosial di lingkungan masing-masing,” ujar Daenk.
Selama dua hari pelaksanaan, para pengurus FKPT mengikuti berbagai rangkaian kegiatan, antara lain sesi pleno, diskusi kelompok tematik, dan forum rembuk organisasi. Berbagai isu strategis dibahas, termasuk evaluasi program 2024, serta penyusunan prioritas program kerja tahun 2025. Beberapa keputusan penting yang dihasilkan antara lain penguatan bidang pemberdayaan pemuda, akselerasi digitalisasi organisasi, serta pembangunan jejaring kolaboratif lintas komunitas di tingkat lokal dan regional.
Tidak hanya terfokus pada agenda formal, Raker juga dirancang sebagai ruang pengayaan nilai dan pengalaman. Para peserta diajak untuk menjelajah budaya Baduy, mengikuti sesi refleksi malam, hingga mengunjungi rumah tokoh adat setempat. Interaksi ini memberikan wawasan mendalam tentang tradisi, etika hidup, serta filosofi keseimbangan yang dipegang teguh oleh masyarakat Baduy.
Dalam salah satu sesi kunjungan, para peserta diperkenalkan pada kekayaan warisan budaya suku Baduy, khususnya dalam bidang kerajinan tangan yang diwariskan secara turun-temurun. Di antara hasil karya yang diperkenalkan adalah motif tenun songket khas seperti suat songket, adu mancung, hingga jangga wari—motif langka yang memiliki nilai filosofi tinggi. Produk lain yang ditampilkan meliputi baju dan celana pangsi, kabaya, tas koja, tas jarag, slayer, gelang teureup, gelang rotan, sal, selendang, serta blangko berwarna putih dan hitam yang sarat makna spiritual.
Rapat Kerja FKPT di Baduy Luar bukan hanya memperkuat arah strategis organisasi, tetapi juga menegaskan semangat pemuda Tegal Lame untuk terus bergerak maju. Dengan mengusung semangat kolaborasi, inklusivitas, dan berakar pada nilai-nilai kultural, FKPT siap menjadi lokomotif perubahan yang relevan, progresif, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Redaksi : suaragempur.com