Suara Rakyat :
Kabupaten Tangerang || suaragempur.com – Dalam perayaan Milad Kabupaten Tangerang, ironi pahit menyelimuti janji manis motto daerah, “SATYA KARYA KERTA RAHARJA”. Di tengah hingar bingar perayaan, realita pahit justru membayang : kesejahteraan, keadilan, dan kemakmuran yang diidamkan masyarakat masih jauh panggang dari api. Warga masyarakat Kabupaten Tangerang masih berjibaku dengan permasalahan klasik diantaranya :
– Tingginya angka pengangguran, sistem perekrutan kerja yang didominasi oleh perusahaan outsourcing dan praktik-praktik tidak transparan semakin memperparah situasi. Adanya kewajiban membayar demi bisa mendapatkan pekerjaan atau pungutan liar dalam proses perekrutan menjadi penghalang bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pekerjaan layak.
– Ditengah pesatnya pembangunan, masih banyak warga masyarakat Kabupaten Tangerang yang tinggal di rumah tidak layak huni. Terlihat ketidakseriusan pemerintah daerah dalam menyediakan akses perumahan yang layak menjadi tamparan keras bagi janji kesejahteraan.
– Peredaran narkoba, khususnya obat-obatan terlarang seperti Tramadol dan Excimer, semakin mengkhawatirkan. Maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda menjadi ancaman serius bagi masa depan Kabupaten Tangerang. Contoh baru-baru ini terjadi tertangkap penjual obat keras golongan G jenis Tramadol dan Excimer dengan barang dan edarkan ratusan butir obat keras golongan G. Pelaku dibekuk Polsek Cisoka. Kegagalan APH (Aparat Penegak Hukum) dalam memberantas peredaran narkoba menunjukkan adanya kegagalan sistemik dalam penegakan hukum.
– Anggaran Dana Desa, dana desa yang seharusnya menjadi katalisator pembangunan di tingkat desa justru kerap disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Kasus korupsi dana desa yang terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Tangerang membuktikan bahwa pengawasan terhadap penggunaan dana desa masih sangat lemah. Contoh mantan Kepala Desa (Kades) Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, berinisial AH (50) ditangkap polisi. AH diduga melakukan tindak pidana korupsi anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes). Program-program pembangunan yang ada harus lebih berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, bukan sekadar proyek-proyek yang hanya menguntungkan segelintir pihak.
– Masalah lain yang tak kalah penting adalah maraknya aktivitas Dump Truck, yang beroperasi di luar jam yang telah ditetapkan. Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dump truck kerap terjadi dan menyebabkan korban jiwa. Pertanyaannya, sampai kapan masyarakat harus menjadi korban dari ketidaktertiban operasional dump truck ?
Di tengah berbagai permasalahan yang ada, warga masyarakat Kabupaten Tangerang menuntut tindakan nyata dari pemerintah daerah. Sudah terlalu lama kami menunggu perubahan. Janji-janji manis para pemimpin daerah seolah hanya angin lalu. Kami berharap di bawah kepemimpinan yang baru, Kabupaten Tangerang dapat benar-benar menjadi kabupaten yang sejahtera dan berkeadilan.
Tuntutan Nyata untuk Pemerintah Kabupaten Tangerang :
1. Transparansi dalam pengelolaan anggaran : Publik berhak mengetahui bagaimana anggaran daerah digunakan dan diawasi.
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik : Birokrasi yang efisien dan responsif menjadi kunci keberhasilan pembangunan.
3. Penegakan hukum yang tegas : Tidak ada toleransi terhadap segala bentuk korupsi dan pelanggaran hukum.
4. Pemberdayaan masyarakat : Masyarakat harus dilibatkan secara aktif dalam proses pembangunan.
5. Perhatian serius terhadap masalah sosial : Pengangguran, kemiskinan, dan narkoba harus menjadi prioritas utama.
Media suaragempur.com berkomitmen untuk terus mengawasi setiap perkembangan kabupaten Tangerang, memastikan bahwa motto Kabupaten Tangerang berjalan dengan baik.
Penulis Artikel : Abdu Rohim
Post Comment