Kabupaten Tangerang || suaragempur.com – Proyek perbaikan jalan betonisasi di jalan raya Balaraja – Kresek menuai protes keras dari warga. Ketidakpuasan masyarakat semakin memuncak akibat buruknya manajemen proyek yang mengakibatkan kemacetan parah dan kerugian ekonomi bagi sejumlah pihak. Senin, 09/09/2024
Para pengguna jalan, khususnya karyawan yang menggunakan transportasi antar-jemput, pedagang pinggir jalan, serta warga masyarakat Balaraja secara umum menjadi pihak yang paling terdampak.
Proyek perbaikan jalan yang seharusnya memberikan kemudahan bagi masyarakat diduga justru menimbulkan masalah baru, yakni kemacetan yang sangat parah. Kemacetan ini mengakibatkan para pengguna jalan harus berjalan kaki sejauh beberapa kilo meter dan merogoh kocek lebih dalam untuk menggunakan jasa ojek online atau ojek pangkalan. Selain itu, para pedagang pinggir jalan juga mengeluhkan penurunan omzet akibat minimnya pembeli.
“baru kali ini saya pak ngalamin pulang kerja sampai jalan kaki sejauh ini, karena macet terlalu lama” ungkap karyawan yang enggan disebutkan namanya.
Kejadian ini terjadi di sepanjang jalan utama yang menghubungkan dua wilayah (Kecamatan Balaraja dan Kecamatan Sukamulya). Kemacetan parah ini telah berlangsung selama beberapa waktu dan semakin memburuk dari hari ke hari.
Penyebab utama masalah ini adalah kurangnya pengawasan terhadap pelaksanaan proyek dari pihak pemenang tender maupun pemerintah. Selain itu, tidak adanya komunikasi yang efektif antara pihak proyek dengan masyarakat juga menjadi pemicu kekecewaan.
Warga Masyarakat Balaraja mendesak pemerintah Desa Saga, Desa Tobat, Desa Parahu juga Desa Merak serta pihak kecamatan baik itu Kecamatan Balaraja ataupun Kecamatan Sukamulya, untuk segera mengambil tindakan tegas dalam mengatasi permasalahan ini. Masyarakat berharap agar proyek perbaikan jalan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat waktu, serta tidak lagi menimbulkan gangguan bagi aktivitas masyarakat.
“Seharusnya ada saling komunikasi dari pihak kontraktor dengan beberapa Desa yang terkena dampak akibat adanya pembangunan jalan betonisasi ini, biar mendapatkan jalan keluarnya” kata warga yang sedang melintas.
Para pedagang pinggir jalan menyayangkan lambatnya progress pekerjaan proyek. Mereka meminta agar pihak kontraktor dapat bekerja secara lebih efektif dengan menerapkan sistem kerja 24 jam.
“kalau menurut saya mah buat sistem roling kerja 24 jam, biar pekerjaan proyek jalan betonisasi cepat selesai” ucap pedagang yang tidak mau di publish.
Camat Balaraja dan Camat Sukamulya diharapkan dapat menampung aspirasi warga dan mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan ini. Proyek perbaikan jalan yang seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat justru merugikan banyak pihak.
(Tim)