Kapolresta Tangerang Angkat Bicara Soal Isu Kabagops yang Ramai di Media Online

Kabupaten Tangerang | SUARAGEMPUR.COM – Kapolresta Tangerang, Kombes Pol. Baktiar Joko Mujiono, akhirnya memberikan tanggapan terkait persoalan yang melibatkan Kabagops Polresta Tangerang. Isu ini ramai diberitakan oleh beberapa media online setelah munculnya laporan mengenai ketegangan antara Kabagops Polresta Tangerang (RS) dengan pemilik pengelolaan minyak sawit di Kampung Cibuluh, Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang. Jumat (21/02/2025)

Saat dikonfirmasi oleh awak media, Fras, seorang saksi yang terlibat dalam kejadian tersebut, menceritakan kronologis kejadian. Menurut Fras, pada malam 20 Februari 2025 sekitar pukul 20.00 WIB, pengelola tempat kerjanya menghubunginya dan melaporkan bahwa ada tiga orang yang mengaku sebagai petugas kepolisian dari Polresta Tangerang. Salah satu di antaranya mengenakan seragam polisi berpangkat Kompol dan mengaku sebagai Kabagops, sementara dua orang lainnya berpakaian biasa.

“Saat itu, pengelola melaporkan bahwa ada tiga orang yang datang ke lokasi. Salah satunya mengaku sebagai Kabagops Polresta Tangerang. Saya pun menghubungi orang tersebut, namun saat berbicara, nada suaranya keras dan terkesan tidak profesional,” ujar Fras saat diwawancarai oleh wartawan.

Fras juga menambahkan bahwa ia sempat berkomunikasi dengan orang lapangan di lokasi. Menurutnya, ada satu oknum ormas yang meminta uang sebesar Rp5 juta untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut. Namun, Fras menolak permintaan tersebut karena tidak memiliki uang sebanyak itu.

“Lalu saya coba berkomunikasi dengan orang lapangan saya di sana. Ada satu oknum ormas yang meminta uang Rp5 juta agar perihal ini bisa dibantu. Saya tolak karena tidak ada uang segitu. Kalau untuk ganti bensin, kopi, dan rokok, saya ada Rp1 juta. Tapi kalau minta Rp5 juta, saya tidak punya. Terserah mau diapain juga, karena saya sedang di Rangkas. Kalau mau nunggu saya datang, tidak masalah,” jelas Fras.

Lebih lanjut, Fras mengungkapkan bahwa uang Rp1 juta yang ia berikan akhirnya diambil oleh oknum tersebut. Ia juga diminta datang ke kantor untuk bertemu dengan polisi berpangkat Kompol yang datang ke usahanya saat itu.

“Menurut informasi yang didapat dari orang saya di lokasi, uang Rp1 juta itu diambil. Saya juga disuruh ke kantor untuk jumpa dengan bapak polisi yang berpangkat Kompol yang datang ke usaha saya saat itu. Kata orang saya, mereka menakut-nakuti dan ada percobaan pengancaman dengan ucapan ‘mau panjang atau pendek’,” tambah Fras.

Menanggapi hal tersebut, Kapolresta Tangerang, Kombes Pol. Baktiar Joko Mujiono, menyatakan bahwa pihaknya telah memerintahkan Propam (Divisi Profesi dan Pengamanan) untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait kejadian tersebut. “Propam sedang melakukan investigasi terkait masalah tersebut”. Kata Baktiar melalui pesan WhatsApp.

Kejadian ini menjadi sorotan publik, terutama karena di duga melibatkan oknum yang mengaku sebagai petugas kepolisian dan adanya permintaan uang yang lebih mengarah pada pemerasan . Masyarakat pun menanti hasil investigasi resmi dari pihak kepolisian untuk memastikan kejadian yang sebenarnya.

(Tim/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Copy