Ketua Pokja Wartawan Gunung Kaler Kecam Dugaan Kekerasan dan Pembohongan di Dinas Perkim Tangerang

SUARAGEMPUR. COM | TANGERANG – Insiden adu mulut hingga dugaan intimidasi terhadap seorang jurnalis di Kantor Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pemakaman (Perkim) Kabupaten Tangerang berbuntut panjang. Ketua Pokja Wartawan Gunung Kaler–Kresek, Sibti Alex, mengecam keras peristiwa tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk pelecehan terhadap profesi wartawan, jumat (12/9/2025). 

Peristiwa terjadi pada Kamis, 11 September 2025. Saat itu, seorang wartawan dari media Gakorpan hendak melakukan konfirmasi di Kantor Dinas Perkim. Namun, seorang petugas keamanan berinisial E justru diduga menghalangi akses dengan cara tidak pantas hingga memicu adu argumen.

“Saya mengecam keras tindakan oknum scurity tersebut. Itu sudah masuk dugaan kekerasan terhadap wartawan yang sedang menjalankan tugas,” tegas Alex.

Alex menilai pelayanan di Dinas Perkim memang kerap bermasalah. Wartawan maupun tamu sering kali hanya diarahkan mengisi buku tamu dengan alasan pejabat sedang rapat. Namun, mekanisme itu dinilainya tidak berjalan efektif karena tak ada tindak lanjut dari pihak dinas.

“Kalau sudah mengisi buku tamu, seharusnya ada upaya dari dinas untuk menghubungi kembali. Faktanya, justru dijadikan tameng agar wartawan tidak bisa bertemu langsung,” jelasnya.

Lebih jauh, Alex juga menyinggung adanya dugaan kejanggalan dalam pembangunan yang ditangani Dinas Perkim. Ia bahkan menyinggung indikasi praktik jual beli proyek. Menurutnya, sikap tertutup dinas semakin memperkuat dugaan adanya hal-hal yang tidak beres.

“Kami akan terus menelusuri apakah pola pelayanan seperti ini memang perintah atasan atau inisiatif oknum. Kalau dibiarkan, jelas akan mencoreng citra visi-misi Bupati dan Wakil Bupati Tangerang,” kata Alex.

Atas kejadian ini, Alex mendesak Bupati dan Wakil Bupati Tangerang untuk segera turun tangan. Evaluasi menyeluruh dan sanksi tegas terhadap Kepala Dinas Perkim maupun pejabat OPD lain yang dinilai abai, disebut harus dilakukan.

“Kami minta stop segala bentuk kekerasan terhadap jurnalis. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali. Apalagi saat ini Dinas Perkim sedang banyak mengerjakan proyek yang justru penuh kejanggalan,” tutupnya.

Redaksi : SUARAGEMPUR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page