Peringatan Hari Netralitas Internasional: Menjaga Kedamaian dan Kerukunan Antarnegara

Kabupaten Tangerang | suaragempur.com – Pada tanggal 12 Desember 2024, dunia memperingati Hari Netralitas Internasional, sebuah momen penting yang diprakarsai oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan tujuan menjaga hubungan antarnegara agar tetap netral. Hari ini menjadi pengingat bagi seluruh negara di dunia untuk senantiasa mengutamakan perdamaian dan menjaga stabilitas politik global. Dalam konteks ini, netralitas bukan hanya sekadar posisi politik, tetapi juga sebuah prinsip moral yang berlandaskan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia, keadilan, dan kesejahteraan bersama.

Peringatan ini menggugah kita untuk merenungkan betapa pentingnya hubungan internasional yang tidak terjebak dalam konflik. Sebagai umat manusia yang hidup dalam satu dunia, penting bagi kita untuk menjaga komunikasi antarnegara dengan mengedepankan dialog dan kerjasama, bukan dengan kekerasan atau permusuhan. Netralitas mengajarkan kita untuk bertindak bijak dalam menghadapi perbedaan, baik dalam bidang politik, sosial, maupun budaya.

Oim, anggota DPP LSM Aji Saka Indonesia Divisi Pendidikan, memberikan beberapa pernyataan penting terkait dengan peringatan Hari Netralitas Internasional. Menurutnya, netralitas bukan hanya soal tidak berpihak dalam konflik, tetapi juga berperan dalam membangun jembatan perdamaian antarnegara. “Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk menjaga perdamaian dan menahan diri dari tindakan yang dapat merusak hubungan antar sesama. Hal ini sejalan dengan prinsip netralitas yang harus dijunjung tinggi dalam menjaga perdamaian dunia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Oim menekankan bahwa netralitas yang dimaksud bukan berarti mengabaikan hak-hak dan kepentingan negara atau rakyat tertentu, tetapi lebih pada upaya untuk menciptakan solusi damai dalam menyelesaikan konflik internasional. Dalam perspektif Islam, perdamaian adalah tujuan utama dalam hubungan antarnegara. Al-Qur’an sendiri memerintahkan umatnya untuk selalu berbuat adil dan menjaga hubungan baik dengan sesama, meskipun dalam situasi yang penuh tantangan.

Salah satu ajaran yang dapat diambil dari prinsip netralitas adalah kesediaan untuk tidak terprovokasi oleh kepentingan sepihak. Dalam Surah Al-Mumtahanah (60:8), Allah berfirman, “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kalian karena agama dan tidak mengusir kalian dari kampung halaman kalian.” Ayat ini mengajarkan kita untuk senantiasa memperlakukan sesama dengan adil, tanpa membedakan latar belakang atau keyakinan.

Lebih jauh, Oim mengungkapkan bahwa dalam konteks global saat ini, netralitas dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mencegah eskalasi konflik. Ketika negara-negara bersikap netral, mereka membuka ruang untuk diplomasi dan perundingan yang lebih konstruktif. Negara yang menjaga sikap netral dapat berperan sebagai mediator yang mengedepankan kepentingan bersama, bukan kepentingan kelompok atau golongan tertentu.

Oim juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat sipil dalam mendukung prinsip netralitas. “Masyarakat, sebagai bagian dari dunia internasional, juga harus turut andil dalam menyuarakan pentingnya perdamaian dan keadilan global. Setiap individu dapat berkontribusi dengan cara mendukung kebijakan luar negeri yang mengutamakan dialog dan kerjasama internasional,” jelasnya.

Hari Netralitas Internasional ini merupakan momen untuk merefleksikan kembali bagaimana kita, sebagai umat manusia, dapat berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan harmonis. Dalam Islam, perdamaian adalah hak setiap individu dan negara, dan prinsip netralitas dapat menjadi sarana yang efektif untuk mewujudkan perdamaian tersebut. Semoga melalui peringatan ini, kita semua semakin sadar akan pentingnya menjaga hubungan yang baik antarnegara, mengedepankan kepentingan bersama, dan menjauhkan diri dari segala bentuk permusuhan yang merugikan umat manusia.

(Leon)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Copy