Insiden Salah Paham di Kampung Pasir Diselesaikan dengan Musyawarah Kekeluargaan, Polsek Balaraja Jadi Fasilitator Perdamaian

SUARAGEMPUR.COM | Kabupaten Tangerang – Sebuah insiden yang sempat menghebohkan warga Kampung Pasir RT 01/02, Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, akhirnya menemukan titik terang. Dugaan penculikan disertai aksi pengeroyokan yang melibatkan seorang pelaku berinisial ON dan satu pelaku lainnya yang identitasnya masih belum diketahui, ternyata berujung pada kesalahpahaman yang diselesaikan secara kekeluargaan.

Korban dalam peristiwa tersebut adalah Adi Kurniawan, warga setempat yang sempat mengalami ketegangan akibat insiden itu. Namun berkat pendekatan persuasif dan peran aktif dari pihak Kepolisian Sektor Balaraja, mediasi secara kekeluargaan berhasil digelar pada Rabu 28 Mei di Mapolsek Balaraja dengan suasana kondusif dan penuh empati.

Dalam mediasi tersebut, pihak pelaku yang diwakili oleh pamannya, Fhirdan Adriansyah, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada korban dan keluarganya.

“Saya sebagai pamannya mewakili keponakan saya, ON, mengucapkan permohonan maaf atas apa yang telah terjadi. Ini semua berawal dari salah paham, dan kami berjanji tidak akan mengulanginya lagi,” ujar Fhirdan dengan penuh penyesalan.

Pernyataan maaf tersebut diterima dengan lapang dada oleh pihak korban, Adi Kurniawan. Ia menyampaikan bahwa dirinya memahami bahwa situasi yang terjadi adalah bentuk salah pengertian, dan tidak ingin memperpanjang masalah yang justru dapat merusak hubungan baik antar warga.

“Tentunya dengan kejadian ini saya belajar pentingnya komunikasi dan menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin. Saya berterima kasih kepada keluarga pelaku yang sudah menyampaikan permintaan maaf, dan kami pun menerimanya dengan ikhlas,” ungkap Adi.

Lebih lanjut, kedua belah pihak juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Polsek Balaraja yang telah memberikan ruang mediasi dan mendampingi proses musyawarah hingga tercapai kesepakatan damai. Surat pernyataan kesepakatan bersama pun ditandatangani oleh kedua pihak sebagai bentuk komitmen menyudahi permasalahan.

Menariknya, dari hasil musyawarah terungkap bahwa antara keluarga korban dan pelaku sebenarnya memiliki hubungan yang cukup baik di masa lalu. Hal inilah yang menjadi jembatan kuat dalam menyelesaikan konflik dengan cara damai, tanpa menempuh jalur hukum yang lebih jauh.

Kapolsek Balaraja melalui jajarannya menegaskan bahwa penyelesaian masalah melalui musyawarah adalah bentuk kearifan lokal yang masih sangat relevan dalam menjaga keharmonisan masyarakat.

“Kami hanya memfasilitasi, selebihnya adalah kesadaran dari kedua pihak yang patut diapresiasi. Semoga ini menjadi contoh positif bagi masyarakat bahwa semua persoalan bisa dicari jalan keluarnya dengan dialog dan saling pengertian,” ujar salah satu petugas Polsek yang terlibat dalam mediasi.

Insiden ini pun berakhir dengan suasana haru dan damai. Warga yang sempat merasa resah kini bisa kembali menjalankan aktivitas seperti biasa. Kedua belah pihak sepakat untuk saling menjaga komunikasi dan menghindari konflik serupa di kemudian hari. (Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Copy